Skip to main content

Sup Ayam Jahe

Bismillah.

Sup ini merupakan sup ayam terenak dalam sejarah permasakan saya. Ini juga favorit suami dan anak. Rasanya menenangkan dan obat banget kalo lagi batuk pilek. Mungkin juga karena selera lidah kami gampangan ya, jadi kami punya banyak sekali makanan favorit haha.

Tips supaya gurih sedap : pakai semua bagian ayam ya (paha sayap dada), karena saya pernah pakai paha bawah semua dan rasa gurihnya kurang keluar. Lalu bisa juga menambahkan 1 buah wortel potong bulat tebal untuk memberi rasa manis gurih, recommended.

Sup Ayam Jahe

Bahan:
1/2 kg ayam bagian campur, cuci bersih
2 siung bawang putih, iris tipis
1 siung bawang merah, iris tipis
2 ruas jahe, iris tipis
1 batang daun bawang, iris kasar
2 batang seledri, potong kasar
Minyak secukupnya
Air secukupnya
Garam dan kaldu secukupnya

Cara membuat:
1. Panaskan minyak, masukkan bawang merah dan bawang putih. Tumis hingga harum.
2. Tuang air, tunggu mendidih.
3. Setelah mendidih kecilkan api, lalu masukkan ayam, jahe, daun bawang, seledri, (bisa juga tambahkan wortel di step ini). Tutup rapat, biarkan mendidih dengan api kecil.
4. Jika sudah mendidih tambahkan garam dan kaldu, cek rasa.
5. Terus didihkan beberapa saat agar ayam empuk meresap. Jika sudah empuk, matikan api dan selesai.

Simple banget kan.. tapi rasanya uenakk menurut keluarga kami. Saya jarang pakai merica, karena anak saya lebih suka pedas jahe dibanding merica. Jahenya kalo mau ditambah atau dikurangi boleh, sesuai selera aja ya. Silahkan dicoba kapan kapan ya.


Comments

Popular posts from this blog

Momen Menyapih Cinta Pertamaku

Bismillah. Ilustrasi : unsplash.com Alhamdulillah saya dikaruniai seorang anak perempuan menggemaskan yang saaangat suka menyusu, Olive namanya. Tidak heran jika berat badannya selalu on track bahkan seringkali melebihi kawan-kawan seusianya. Dia seperti menemukan kedamaian dan ketenangan saat sedang menyusu. Olive sangat betah berlama-lama dan tidak mau lepas. Saya bisa melihat bagaimana bahagia dan gembiranya ia. Namun kebahagiaan itu seolah terenggut saat saya memutuskan untuk menyapihnya diusianya yang ke 2 tahun. Nah, mungkin masih ada yang belum paham ya tentang apa sih menyapih itu? Menyapih artinya Ibu mulai membiarkan anak berhenti menyusu ASI. Untuk lengkapnya bisa simak disini ya https://www.ibupedia.com/artikel/balita/menyapih-si-kecil-dengan-cinta . Pertimbangan saya untuk menyapih karena saya merasa produksi ASI sudah sangat berkurang dan supaya Olive lebih fokus untuk makan. Saya sudah mendiskusikan hal ini dengan suami dan beliau mendukung sepenuhnya. Akhirnya saya b

Curhat Sesuka Hati

Bismillah. Senengnya diblog itu bisa cerita apa aja yang dimau, tanpa peduli ada yang baca atau engga. Bisa cerita macem2 dari mulai yang ga penting sampe yang ga penting banget. Bisa mendokumentasikan banyak hal. Sesuka itu disini. Saya mungkin termasuk orang yang introvert. Karena kalo mau posting sesuatu yang pribadi dimedsos pasti mikirnya berkali kali, dan seringnya endingnya ga jadi ngepost. Atau abis ngepost terus beberapa menit kemudian langsung dihapus. Kecuali kalo posting2 cuplikan kajian gitu, saya niatnya semoga bisa jadi amal jariyah aja. Tapi kalo posting tentang pendapat pribadi atau yang gitu2 tu gimana ya ga pede banget, seolah semua mata tertuju ke saya padahal mah cuma ketakutan sendiri, orang2 juga belum tentu peduli wkwk. Banyak banget hal2 yang terjadi dikehidupan saya. Up and down. Dari segi mental terutama. Yang sulit saya ceritain ke sembarang orang. Kalo ke suami mah of course cerita ya, tapi sebagai perempuan kadang masih butuh suatu wadah yang bisa me

Jujur pada Diri Sendiri

Bismillah. Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun bahwa kita itu baik, setia, ramah, berbakti, pintar, kaya, dan sebagainya. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik, ramah, pintar, setia, kaya, dan sebagainya tersebut. -Tere Liye Tiba-tiba nemu  quote ini dan langsung keinget sama kejadian-kejadian jaman dulu. Dari dulu saya itu emang orang yang ga enakan dan gampang baper. Saya takut ga ada yang mau temenan atau deket sama saya. Saya peduli banget sama semua komentar orang tentang saya, apalagi komen buruk bisa bikin kepikiran berhari-hari. Saya sering dibayangi perasaan bersalah jika tidak bisa membantu kesulitan orang lain atau jika ada orang yang mengalami sesuatu yang buruk saat di dekat saya, hal seperti itu yang bahkan diluar kendali kita membuat saya merasa bersalah. Dipikiran saya saat itu, saya harus jadi orang yang bai