Skip to main content

Jujur pada Diri Sendiri

Bismillah.

Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun bahwa kita itu baik, setia, ramah, berbakti, pintar, kaya, dan sebagainya. Buat apa? Sama sekali tidak perlu.
Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik, ramah, pintar, setia, kaya, dan sebagainya tersebut. -Tere Liye


Tiba-tiba nemu quote ini dan langsung keinget sama kejadian-kejadian jaman dulu. Dari dulu saya itu emang orang yang ga enakan dan gampang baper. Saya takut ga ada yang mau temenan atau deket sama saya. Saya peduli banget sama semua komentar orang tentang saya, apalagi komen buruk bisa bikin kepikiran berhari-hari. Saya sering dibayangi perasaan bersalah jika tidak bisa membantu kesulitan orang lain atau jika ada orang yang mengalami sesuatu yang buruk saat di dekat saya, hal seperti itu yang bahkan diluar kendali kita membuat saya merasa bersalah. Dipikiran saya saat itu, saya harus jadi orang yang baik dan menyenangkan untuk semua orang, tanpa memikirkan perasaan saya sendiri.

Lama kelamaan saya merasa terganggu dan lelah. Saya merasa lelah bersikap seolah bisa melakukan apa saja, bisa membantu siapa saja. Saya merasa terganggu dianggap tidak pernah kesal atau marah, seolah memaklumi kesalahan siapapun. Dianggap begitu baikkkk, dan sebagainya. Padahal yaa gak jugak.

Sekarang saya ingin menjalani kehidupan dengan apa adanya diri saya. Saya belajar untuk berdamai dengan diri saya, mencintai diri sendiri, dengan menerima segala kekurangan yang ada. Tidak mengapa jika tak bisa membantu orang lain di luar kapasitas kemampuanmu, jangan memaksakan. Tidak mengapa dianggap buruk atau menyebalkan, jangan terlalu menekan diri.

Saya sudah tidak peduli dengan apa komentar orang dan apa anggapan orang tentang saya. Saya ga peduli kalo dijauhin sama orang karena kekurangan saya, karena di lain sisi ternyata masih ada yang sayang dan mau deket dengan menerima saya apa adanya. Saya ga peduli kalo ada yang nyinyir atau julid ke saya. Saya ga peduli mau dikomentarin apapun sama siapapun.

Tapi...
Saya akan terus belajar memperbaiki diri dan sikap saya. Menjadi diri yang sederhana namun berprinsip. Saya tetap akan berusaha melakukan yang terbaik, semampu saya dan sepositif yang saya bisa. Jika semua itu masih terlihat kurang di mata orang, biarlah. Saya tidak akan dihisab dengan perkataan orang lain tentang saya. Tapi saya akan dihisab dengan perbuatan dan perkataan saya sendiri.

Jadilah dirimu sendiri, sepositif yang kamu mampu. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih tenang dan menyenangkan.

Update:
Barusan liat youtube dapet suggest channel bagus terkait ini di beranda.


Worth to watch 😊

Comments

Popular posts from this blog

Curhat Sesuka Hati

Bismillah. Senengnya diblog itu bisa cerita apa aja yang dimau, tanpa peduli ada yang baca atau engga. Bisa cerita macem2 dari mulai yang ga penting sampe yang ga penting banget. Bisa mendokumentasikan banyak hal. Sesuka itu disini. Saya mungkin termasuk orang yang introvert. Karena kalo mau posting sesuatu yang pribadi dimedsos pasti mikirnya berkali kali, dan seringnya endingnya ga jadi ngepost. Atau abis ngepost terus beberapa menit kemudian langsung dihapus. Kecuali kalo posting2 cuplikan kajian gitu, saya niatnya semoga bisa jadi amal jariyah aja. Tapi kalo posting tentang pendapat pribadi atau yang gitu2 tu gimana ya ga pede banget, seolah semua mata tertuju ke saya padahal mah cuma ketakutan sendiri, orang2 juga belum tentu peduli wkwk. Banyak banget hal2 yang terjadi dikehidupan saya. Up and down. Dari segi mental terutama. Yang sulit saya ceritain ke sembarang orang. Kalo ke suami mah of course cerita ya, tapi sebagai perempuan kadang masih butuh suatu wadah yang bisa me

Momen Menyapih Cinta Pertamaku

Bismillah. Ilustrasi : unsplash.com Alhamdulillah saya dikaruniai seorang anak perempuan menggemaskan yang saaangat suka menyusu, Olive namanya. Tidak heran jika berat badannya selalu on track bahkan seringkali melebihi kawan-kawan seusianya. Dia seperti menemukan kedamaian dan ketenangan saat sedang menyusu. Olive sangat betah berlama-lama dan tidak mau lepas. Saya bisa melihat bagaimana bahagia dan gembiranya ia. Namun kebahagiaan itu seolah terenggut saat saya memutuskan untuk menyapihnya diusianya yang ke 2 tahun. Nah, mungkin masih ada yang belum paham ya tentang apa sih menyapih itu? Menyapih artinya Ibu mulai membiarkan anak berhenti menyusu ASI. Untuk lengkapnya bisa simak disini ya https://www.ibupedia.com/artikel/balita/menyapih-si-kecil-dengan-cinta . Pertimbangan saya untuk menyapih karena saya merasa produksi ASI sudah sangat berkurang dan supaya Olive lebih fokus untuk makan. Saya sudah mendiskusikan hal ini dengan suami dan beliau mendukung sepenuhnya. Akhirnya saya b

Happy Family

".. i love you. You love me. we're a happy family. with a big great hug, and a kiss from me to you, would you say you love me too.." Secuplik senandung kecil dari Barney. Seperti isi lagunya. Saya pun menginginkan "a happy family" :) Sebuah doa kecil. Sepenuh hati. Hi everyone! Welcome :)