Skip to main content

Beginilah Perempuan

Bismillah.

Entah ya ini disebut keunikan atau apa. Beberapa waktu terakhir saya mengamati berbagai macam perempuan, dari mulai orang terdekat, saudara, teman sampai tetangga. Saya mengamati sikap mereka saat bertemu dan juga saat membalas chat/pesan. Dan saya menemukan ada pola yang sama dalam hal penyampaian emosi perempuan, pada waktu-waktu tertentu.

Sadar atau tidak, sebenarnya pola emosi tiap perempuan itu mirip-mirip. Ada fase stabil, pra labil (pms), dan labil (mens/hamil). Kesemua itu dipengaruhi oleh daya tahan emosi dan sistem hormon. Selain itu, emosi perempuan juga dipengaruhi oleh tingkat stress di rumah, bagi buibu yang sudah berumah tangga.

Saya sering merasa heran dengan sikap saya sendiri. Satu waktu bisa bersemangat dan positif sekali, tapi di lain waktu bisa sangat mager dan sensitif sekali. Dan setelah saya analisa ternyata saya merasa sangat mager dan baper itu saat akan menstruasi. Saat ga mens aja saya gampang baper, apalagi pas mens bisa kebayang kan. Dulu jaman belum nikah mungkin saya ga begitu sadar, tapi pas udah nikah jadi berasa banget gimana perubahan mood dan sikap saya ke suami dan anak, heuheu maafin ibu ya.

Lama kelamaan, saya jadi penasaran dan tertarik mengamati perempuan lain, apa sama ya dengan yang saya rasakan? Dan ternyata mirip-mirip ya. Ada saat mereka begitu manis dan menyenangkan, tapi ada saat juga dimana mereka sangat ketus dan senggol bacok wkekek. Ya begitulah.

Intinya saya ingin mengajak untuk banyak kasih udzur buat saudara kita terutama sesama perempuan, beri maklumlah. Karena banyak ya kasus pertengkaran dan keributan antar perempuan, kadang dipicu oleh hal-hal remeh. Dan seringkali komentar perempuan satu ke perempuan lainnya itu bisa lebih tajam daripada pisau kangdaging yang baru diasah, ngeri deh.

Baiknya kita saling mengerti dan memahami aja ya sebagai sesama perempuan. Dibalik naik-anjloknya mood para perempuan khususnya buibu, mereka tetaplah sosok yang lembut hati dan penyayang. Stay happy, spread love.

Comments

Popular posts from this blog

Momen Menyapih Cinta Pertamaku

Bismillah. Ilustrasi : unsplash.com Alhamdulillah saya dikaruniai seorang anak perempuan menggemaskan yang saaangat suka menyusu, Olive namanya. Tidak heran jika berat badannya selalu on track bahkan seringkali melebihi kawan-kawan seusianya. Dia seperti menemukan kedamaian dan ketenangan saat sedang menyusu. Olive sangat betah berlama-lama dan tidak mau lepas. Saya bisa melihat bagaimana bahagia dan gembiranya ia. Namun kebahagiaan itu seolah terenggut saat saya memutuskan untuk menyapihnya diusianya yang ke 2 tahun. Nah, mungkin masih ada yang belum paham ya tentang apa sih menyapih itu? Menyapih artinya Ibu mulai membiarkan anak berhenti menyusu ASI. Untuk lengkapnya bisa simak disini ya https://www.ibupedia.com/artikel/balita/menyapih-si-kecil-dengan-cinta . Pertimbangan saya untuk menyapih karena saya merasa produksi ASI sudah sangat berkurang dan supaya Olive lebih fokus untuk makan. Saya sudah mendiskusikan hal ini dengan suami dan beliau mendukung sepenuhnya. Akhirnya saya b

Curhat Sesuka Hati

Bismillah. Senengnya diblog itu bisa cerita apa aja yang dimau, tanpa peduli ada yang baca atau engga. Bisa cerita macem2 dari mulai yang ga penting sampe yang ga penting banget. Bisa mendokumentasikan banyak hal. Sesuka itu disini. Saya mungkin termasuk orang yang introvert. Karena kalo mau posting sesuatu yang pribadi dimedsos pasti mikirnya berkali kali, dan seringnya endingnya ga jadi ngepost. Atau abis ngepost terus beberapa menit kemudian langsung dihapus. Kecuali kalo posting2 cuplikan kajian gitu, saya niatnya semoga bisa jadi amal jariyah aja. Tapi kalo posting tentang pendapat pribadi atau yang gitu2 tu gimana ya ga pede banget, seolah semua mata tertuju ke saya padahal mah cuma ketakutan sendiri, orang2 juga belum tentu peduli wkwk. Banyak banget hal2 yang terjadi dikehidupan saya. Up and down. Dari segi mental terutama. Yang sulit saya ceritain ke sembarang orang. Kalo ke suami mah of course cerita ya, tapi sebagai perempuan kadang masih butuh suatu wadah yang bisa me

Jujur pada Diri Sendiri

Bismillah. Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun bahwa kita itu baik, setia, ramah, berbakti, pintar, kaya, dan sebagainya. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik, ramah, pintar, setia, kaya, dan sebagainya tersebut. -Tere Liye Tiba-tiba nemu  quote ini dan langsung keinget sama kejadian-kejadian jaman dulu. Dari dulu saya itu emang orang yang ga enakan dan gampang baper. Saya takut ga ada yang mau temenan atau deket sama saya. Saya peduli banget sama semua komentar orang tentang saya, apalagi komen buruk bisa bikin kepikiran berhari-hari. Saya sering dibayangi perasaan bersalah jika tidak bisa membantu kesulitan orang lain atau jika ada orang yang mengalami sesuatu yang buruk saat di dekat saya, hal seperti itu yang bahkan diluar kendali kita membuat saya merasa bersalah. Dipikiran saya saat itu, saya harus jadi orang yang bai