Skip to main content

Jodoh Pasti Bertemu

Bismillah.

Beberapa hari ini banyak ngedenger curhatan temen-temen yang galau karena ingin segera menikah tapi belum menemukan yang klik dihati. Hal itu membuat saya ingin berbagi sedikit tentang lika-liku perjalanan saya menuju pernikahan, uhuk.

Saat kuliah dulu saya sempat dekat dengan 2 orang lelaki, pada waktu yang berbeda. Namun sepertinya memang bukan jalannya, karena akhirnya semuanya berakhir dengan kurang baik. Sempat patah hati, galau, sedih dan berjanji untuk gak mau mikirin cinta-cintaan dulu. Saya mau fokus kerja, membahagiakan kedua orangtua dan adik-adik, karena ngerasa capek dan males aja untuk dekat lagi dengan lelaki. Sampai saya minta dijodohin aja, terserah deh sama siapa yang penting babe setuju, aduhh pasrah banget ya. Karena salah satu alasan berakhirnya hubungan saya yang lalu itu karena tidak mendapat restu dari babeh. Yasudahlah bubar jalan. Tapi saya yakin, Alloh pasti tau yang terbaik untuk saya. Alloh pasti sedang menyiapkan sesuatu yang indah untuk saya.

Hari-hari berlalu, keseringan nangiiiis mulu, lebay ya. Ya gitu deh namanya juga wanita, hehe. Banyak dapet semangat dan motivasi dari temen-temen membuat saya jadi siap move on, walaupun masih sedih kalo keingetan. Tapi itulah hidup, semuanya berproses. Harus ngerasain yang namanya kecewa, supaya belajar bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud.

Nah, terus ini yang ga disangka. Tepat diawal bulan Desember tahun 2012, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghubungi saya lewat message facebook. Saya tau orangnya, dulu sempat satu kantor tapi beda departemen, dia orang lapangan, saya orang dibalik meja, kami gak pernah ngobrol, paling cuma sapa senyum kalo ketemu dijalan. Kami  sekantor hanya 6 bulan, saya masuk pertengahan 2011, dia resign di awal 2012. Sempat kaget saat menerima message-nya, "kok tumben mas ini ngehubungin saya, ada apa ya?". Ga pernah kepikiran kalo ternyata dia lagi ngedeketin diriku. Singkat cerita, dia bilang kalo mau serius sama saya. Karena saya sudah trauma dengan kejadian yang lalu, jadi saya saranin dia untuk langsung ketemu babe dan menyampaikan maksud tujuannya, dan dia langsung nge-iya-in dong. Dia bertemu dengan babe seminggu setelah menghubungi saya lewat facebook itu. Seminggu kemudian saya dikenalkan dengan keluarganya. Delapan (8) bulan kemudian lamaran dan tiga (3) bulan setelah lamaran kita menikah, pada tanggal 3 November 2013.

Selama proses pengenalan itu, tak henti-hentinya saya berdoa dan istikharah agar diberikan petunjuk. Istikharah saya memberikan jawaban, saya diberi mimpi. Termasuk dua orang lelaki sebelumnya yang sempat dekat dengan saya pun ada dimimpi. Saya mimpi selama tiga hari berturut-turut. Mimpi saya yang pertama dengan A: semua latar dan pemandangannya abu-abu, dimimpi itu terlihat si A semakin jauh dan jauuuhh. Mimpi saya yang kedua dengan B : dimimpi itu saya dan B sedang melangsungkan akad nikah, tapi kemudian keadaannya kacau, B tiba-tiba kasar banget, dia mencaci maki dan membentak-bentak saya didepan umum, sampe saya nangis pas bangun tidur. Terakhir mimpi saya dengan C, lelaki yang sekarang menjadi suami saya: dimimpi itu dia dengan sabarnya membimbing saya dan perhatian bangetttt. Ada yang bilang jangan terlalu percaya dengan mimpi, karena bisa jadi itu tipu daya syaithan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menetralkan hati saat istikharah agar nantinya tidak ada campur tangan syaithan. Saya pun tidak serta merta mempercayai mimpi tersebut, sambil terus berdoa agar diberi kemantapan hati serta dimudahkan dan dilancarkan segala sesuatunya, jika memang dia jodoh saya. Alhamdulillaaah semua berjalan lancar hingga hari H, saya-nya juga kok merasa yakin dan mantep mau berkomitmen dengannya. Urusan printilan nikahan yang biasanya sering bikin ribut alhamdulillah berhasil kami lalui dengan win-win solution. Alhamdulillah.

Sekarang sudah hampir satu tahun kami mengarungi kehidupan rumah tangga, so far so good. Yaaa memang belum ada apa-apanya sih kalau dibandingin dengan emak babe kita yang udah puluhan tahun, hoho. Permasalahan mah pasti ada aja, dari dalam maupun luar, atas bawah, kanan kiri, depan belakang. Tapi asalkan kita kompak tralala trilili, insyaalloh semuanya bisa dilewati. Alhamdulillah dipilihkan lelaki yang sangat baik, sabar, jujur, perhatian, pengertian, kooperatif, tanggungjawab, penuh cinta, dan insyaalloh bisa membimbing, mengayomi dan mengarahkan saya ke jalan yang lebih baik.

Sampai sekarang, saya masih suka ga percaya dan lucu kalo inget kita dulu gimana. Karena saat dikantor dulu kita memang ga pernah deket, ga pernah ngobrol, ga pernah nyangka aja kita bisa jadi suami istri. Sepenglihatan saya, dulu dia itu orangnya pendiam, kalem, ga banyak tingkah, keliatannya cool deh. Ga kaya saya yang rada rusuh, hehey. Temen-temen kantor juga banyak yang kaget karena kita ga ketahuan deketnya kapan, eh tiba-tiba ngasih undangan.

Ya begitulah. Semua sudah diatur oleh-Nya. Sesuatu yang rasanya mustahil bisa saja terjadi dengan izin-Nya. Percayalah, tulang rusuk dengan pemiliknya tak akan pernah tertukar. Oleh karena itu wahai para wanita dan pria yang sedang dalam pencarian jodoh, janganlah khawatir-gundah-resah-gelisah, semua ada saatnya, semua akan indah pada waktunya. Selama kita terus berdoa dan berusaha memantaskan diri insyaalloh "jodoh pasti bertemu" :)

Cups,
🍓


Comments

Popular posts from this blog

Curhat Sesuka Hati

Bismillah. Senengnya diblog itu bisa cerita apa aja yang dimau, tanpa peduli ada yang baca atau engga. Bisa cerita macem2 dari mulai yang ga penting sampe yang ga penting banget. Bisa mendokumentasikan banyak hal. Sesuka itu disini. Saya mungkin termasuk orang yang introvert. Karena kalo mau posting sesuatu yang pribadi dimedsos pasti mikirnya berkali kali, dan seringnya endingnya ga jadi ngepost. Atau abis ngepost terus beberapa menit kemudian langsung dihapus. Kecuali kalo posting2 cuplikan kajian gitu, saya niatnya semoga bisa jadi amal jariyah aja. Tapi kalo posting tentang pendapat pribadi atau yang gitu2 tu gimana ya ga pede banget, seolah semua mata tertuju ke saya padahal mah cuma ketakutan sendiri, orang2 juga belum tentu peduli wkwk. Banyak banget hal2 yang terjadi dikehidupan saya. Up and down. Dari segi mental terutama. Yang sulit saya ceritain ke sembarang orang. Kalo ke suami mah of course cerita ya, tapi sebagai perempuan kadang masih butuh suatu wadah yang bisa me

Momen Menyapih Cinta Pertamaku

Bismillah. Ilustrasi : unsplash.com Alhamdulillah saya dikaruniai seorang anak perempuan menggemaskan yang saaangat suka menyusu, Olive namanya. Tidak heran jika berat badannya selalu on track bahkan seringkali melebihi kawan-kawan seusianya. Dia seperti menemukan kedamaian dan ketenangan saat sedang menyusu. Olive sangat betah berlama-lama dan tidak mau lepas. Saya bisa melihat bagaimana bahagia dan gembiranya ia. Namun kebahagiaan itu seolah terenggut saat saya memutuskan untuk menyapihnya diusianya yang ke 2 tahun. Nah, mungkin masih ada yang belum paham ya tentang apa sih menyapih itu? Menyapih artinya Ibu mulai membiarkan anak berhenti menyusu ASI. Untuk lengkapnya bisa simak disini ya https://www.ibupedia.com/artikel/balita/menyapih-si-kecil-dengan-cinta . Pertimbangan saya untuk menyapih karena saya merasa produksi ASI sudah sangat berkurang dan supaya Olive lebih fokus untuk makan. Saya sudah mendiskusikan hal ini dengan suami dan beliau mendukung sepenuhnya. Akhirnya saya b

Happy Family

".. i love you. You love me. we're a happy family. with a big great hug, and a kiss from me to you, would you say you love me too.." Secuplik senandung kecil dari Barney. Seperti isi lagunya. Saya pun menginginkan "a happy family" :) Sebuah doa kecil. Sepenuh hati. Hi everyone! Welcome :)