Skip to main content

Arafik Si Penghuni Baru

Pas sebulan yang lalu, bulan September 2014. Kita baru aja beli pohon Tin di nursery deket rumah. Alasan beli pohon Tin karena abis nonton tivi yang nayangin informasi kereeeen tentang pohon ini. Iyalah gimana ga keren, namanya aja dijadiin salah satu nama surat di Al-Qur'an, surat At-Tiin.

Uh langsung norak deh saya browsing cari info tentang kandungan dan manfaat buat tin, budidayanya, yang jual buahnya, yang jual pohonnya. Padahal ini buah udah lama ya, bener-bener ngerasa ketinggalan zaman deh saya baru tau. Tapi kayanya emang belum banyak yang membudidayakan ya. Di tukang buah aja saya ga pernah liat buah tin dijual, padahal buah tin itu berbuahnya ga kenal musim loh, dia berbuah sepanjaaaaang tahun. Keren kaaaan. Mana manfaatnya banyak banget, kandungannya juga cihuyy banget. Aaah makin kebelet pengen punya pohonnya.

Langsung deh cerita tralala trilili ke suami dengan tambahan bujuk rayu manis manja grup, hehey, biar dibolehin buat beli dan melihara pohon tin. Yess, berhasil. Lalu berangkatlah kita ke tukang tanaman deket rumah, nanya ke pegawainya :

Saya : "Misi bang, ada pohon tin ga?"
Pegawai 1: "Pohon apa mba?"
Saya : "Pohon tin bang, tin. Pohon ara, fig." (nama lainnya Tin itu Ara / Fig)
Pegawai 1: "Arafiq? Ga ada tuh mba"
Jgeeer, abangnya salah gaul nih, yaiyalah arafiq ga bakalan ada di toko taneman, adanya di toko kaset baaang, hmmm.

Akhirnya kita nanya sama pegawai yang satu lagi, nah yang ini jago nih langsung paham, terus kita dianter ke tkp nya si arafiq eh tin. Ternyata pohon tin itu banyaaaak ya varietasnya. Ada yang warna ungu pekat, kecoklatan, hijau, dan kombinasinya. Kita milihnya yang jenis tin hijau, nama jenisnya Green Yordan. Soalnya lebih murah, hehe. Karena ini perdana kita melihara tanaman maka trial error yang murah dulu aja, kalo mahal-mahal nanti mewek kalo gagal. Kemarin kita beli seharga 75 ribu udah setinggi kurang lebih 50 cm. Sekalian pupuk organik (5 ribu seplastik gede) dan pot plastik (15 ribu ukuran sedang, lupa euy diameternya), total jadi 95 ribu. Kita langsung minta pindahin ke pot baru, tadinya pohonnya masih dalam polybag, dan sekalian minta tolong dipakein pupuknya. Pemiliknya cerita kalo pohon Tin ini gampang banget perawatannya. Dipupuknya cukup sebulan sekali. Terus karena pohon ini berbatang lunak mirip pohon kamboja, jadi nyiramnya ga usah banyak-banyak, yang penting ada air, disaranin untuk disiram setiap hari. Sipp.

Sampe rumah langsung kita siram, semangat banget deh. Terus pohonnya juga kita namain biar makin akrab. Namanya Arafik, terinspirasi dari abang-abang taneman yang salah gaul tadi dan dimodifikasi sedikit. Kita ga pernah lupa untuk nyiram Arafik setiap hari, dengan porsi air satu-setengah gayung. Kadang pagi, kadang sore, sesempetnya kita aja. Seminggu lewat eh buahnya Arafik gugur satu, hm rada ambigu ya bahasanya. Saya langsung panik manggil suami. Ternyata Arafik kebanyakan minum sodara-sodara, dia begah hikss. Akhirnya sekarang konsumsi minumnya Arafik kita batesin 3 hari sekali. Alhamdulillah setelah kita batesin itu terus mulai muncul tunas-tunas bakal daun baru. Makin lama kita makin santai sama minumnya Arafik, ehhh sempet lupa seminggu ga dikasi minum. Pas ngeh ngeliat daunnya pada berguguran, ditambah lagi cuaca yang panasnya menyengat ampun-ampunan, huwaaa maapin kita ya Arafik. Padahal katanya Arafik ini salah satu tanaman yang paling gampang perawatannya, tapi ternyata susah juga kalo ga tau tips dan triknya.

Sekarang genap sebulan Arafik bareng-bareng sama kita. Arafik lagi masa pertumbuhan, rada gundul. Semoga bulan depan sudah lebat dan menghasilkan buah yang banyak ya Arafik. Besok kita mau beli pupuk buat makanan Arafik, soalnya Arafik makannya sebulan sekali. Ini penampakannya Arafik yang sekarang. Yang waktu baru beli ga sempet ke foto.



Cups,
Pipi bapau

Comments

Popular posts from this blog

Curhat Sesuka Hati

Bismillah. Senengnya diblog itu bisa cerita apa aja yang dimau, tanpa peduli ada yang baca atau engga. Bisa cerita macem2 dari mulai yang ga penting sampe yang ga penting banget. Bisa mendokumentasikan banyak hal. Sesuka itu disini. Saya mungkin termasuk orang yang introvert. Karena kalo mau posting sesuatu yang pribadi dimedsos pasti mikirnya berkali kali, dan seringnya endingnya ga jadi ngepost. Atau abis ngepost terus beberapa menit kemudian langsung dihapus. Kecuali kalo posting2 cuplikan kajian gitu, saya niatnya semoga bisa jadi amal jariyah aja. Tapi kalo posting tentang pendapat pribadi atau yang gitu2 tu gimana ya ga pede banget, seolah semua mata tertuju ke saya padahal mah cuma ketakutan sendiri, orang2 juga belum tentu peduli wkwk. Banyak banget hal2 yang terjadi dikehidupan saya. Up and down. Dari segi mental terutama. Yang sulit saya ceritain ke sembarang orang. Kalo ke suami mah of course cerita ya, tapi sebagai perempuan kadang masih butuh suatu wadah yang bisa me

Momen Menyapih Cinta Pertamaku

Bismillah. Ilustrasi : unsplash.com Alhamdulillah saya dikaruniai seorang anak perempuan menggemaskan yang saaangat suka menyusu, Olive namanya. Tidak heran jika berat badannya selalu on track bahkan seringkali melebihi kawan-kawan seusianya. Dia seperti menemukan kedamaian dan ketenangan saat sedang menyusu. Olive sangat betah berlama-lama dan tidak mau lepas. Saya bisa melihat bagaimana bahagia dan gembiranya ia. Namun kebahagiaan itu seolah terenggut saat saya memutuskan untuk menyapihnya diusianya yang ke 2 tahun. Nah, mungkin masih ada yang belum paham ya tentang apa sih menyapih itu? Menyapih artinya Ibu mulai membiarkan anak berhenti menyusu ASI. Untuk lengkapnya bisa simak disini ya https://www.ibupedia.com/artikel/balita/menyapih-si-kecil-dengan-cinta . Pertimbangan saya untuk menyapih karena saya merasa produksi ASI sudah sangat berkurang dan supaya Olive lebih fokus untuk makan. Saya sudah mendiskusikan hal ini dengan suami dan beliau mendukung sepenuhnya. Akhirnya saya b

Happy Family

".. i love you. You love me. we're a happy family. with a big great hug, and a kiss from me to you, would you say you love me too.." Secuplik senandung kecil dari Barney. Seperti isi lagunya. Saya pun menginginkan "a happy family" :) Sebuah doa kecil. Sepenuh hati. Hi everyone! Welcome :)